Buah Kehidupan

Makna dibalik Dunia

7-an Blog

blog ini saya buat untuk membantu saya dan semua orang agar dapat melihat semuanya dengan kesadaran akan adanya hikmah yang tersembunyi dalam setiap kejadian, penciptaan, dan kata - kata

Who Am I?

Saya adalah manusia yang lahir pada tanggal 6 September 1988 di Malang, sebagai orang Malang tentu saya adalah aremania...tapi bukan aremania biasa, tapi aremania muslimin. Sekarang saya sedang kuliah di STMB Telkom Bandung, eh namanya sekarang udah jadi IM Telkom, Institut Manajemen Telkom. Sekarang lagi part-time di warnet, namanya cyber corner

Padi

Padi, sudah menjadi banyak filosofi banyak orang Indonesia...bukan karena padi adalah makanan pokok Indonesia sehingga mau ga mau harus menjadikan padi sebagai filosofi mereka, tetapi lebih karena maknanya yang seakan mengolok - olok manusia yang sombong

semakin berisi semakin merunduk itulah padi, berbeda dengan kebanyakan manusia saat ini. Ketika mereka mempunyai kelebihan (entah itu harta, tampilan fisik, dll) , mereka bukannya makin merunduk atau rendah hati, mereka malah semakin sombong, mereka merasa semuanya adalah hasil kerja keras mereka sendiri, mereka lupa terhadap orang - orang yang berjasa terhadap mereka...

saya melihat padi tidak lupa kepada Tuhan yang memberi mereka kesempatan untuk menjadi makanan bagi manusia sehingga dia merunduk, padi tidak lupa kepada para petani yang tidak kenal lelah merawat mereka dari awal sampai akhir sehingga dia merunduk

tapi manusia...

yang mempunyai kelebihan harta, mereka lupa kepada Tuhan yang memberi rezeki lebih kepada mereka, mereka lupa terhadap orang yang memberi mereka pekerjaan, mereka lupa terhadap konsumen yang membeli barang dagangan mereka, sehingga mereka tidak mau merunduk

yang mempunyai kelebihan fisik, mereka lupa terhadap anugerah Tuhan yang mereka miliki itu, mereka lupa terhadap orang tua mereka yang merawat mereka dengan sebaik - baiknya, mereka lupa terhadap produsen produk kesehatan atau kecantikan tubuh yang membantunya menjaga tampilan fisiknya, sehingga mereka tidak mau merunduk

dan masih banyak lagi manusia yang lupa

padahal kita bukan siapa - siapa dan bukan apa - apa tanpa orang lain, bahkan untuk sombongpun kita masih memerlukan orang lain... tapi sombong hanya akan membuat keberadaan kita hilang di mata masyarakat, mereka ada kita tidak ada

0 masukan dari sahabat:

Posting Komentar