cermin
kita sering melihat cermin bila ingin melihat "apa ada yang salah dengan diri kita", bila kita melihat ada yang salah maka kita langsung membetulkannya, dan bila semua seperti yang diharapkan kita tersenyum puas
mengapa cermin? karena cermin itu jujur, sportif, apa adanya, tidak ada yang ditutupi... maka pantaslah kita bercermin pada cermin,
... tetapi kita sering bercermin dengan "cermin badan" kita, dan melupakan "cermin hati" kita,,,
kita melupakannya sedangkan "dia" terus muncul di hadapan kita, "dia" memantulkan siapa kita, kita malah menghancurkannya dan tidak mau menerima apa yang terpantul dari "cermin" itu...
siapa "cermin hati" kita itu?
"cermin" itu adalah sahabat kita,
dia menasehati ketika kita melakukan hal yang salah, tapi kita sering tidak mengacuhkannya
dia melarang kita ketika akan melakukan hal yang tidak boleh dilakukan, tapi kita malah memarahinya
ketika melihat "cermin badan" kita tidak susah dalam memperbaiki apa yang tidak pas...
tapi begitu melihat "cermin hati" memantulkan hal yang tidak pas, kita selalu uring - uringan dan susah bahkan tidak mau merubah apa yang tidak pas itu
kita semua harus berintrospeksi, dan "cermin" adalah alat yang sangat pas untuk itu karena (sekali lagi) cermin itu jujur, sportif, apa adanya, tidak ada yang ditutupi...
0 masukan dari sahabat:
Posting Komentar